Bandar Lampung - Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7 per 100.000 penduduk pada tahun 2013, menadji 10,9 per 100.000 penduduk pada tahun 2018. Pada tahun 2023 stroke dengan 131,8 kasus kematian per 100.000 ribu penduduk. Sedangkan jantung iskemik atau penyebab serangan jantung dengan 95,68 kasus.
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek kembali melaksanakan operasi bedah pintas arteri koroner atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Bedah pintas arteri koroner yang dilakukan bersama dengan RSPJN Harapan Kita yang dilaksanakan pada 20-21 Juni 2025 mendatang.
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan plak di dalam arteri koroner, yang menyebabkan penyempitan dan menghambat aliran darah ke jantung, sehingga Kondisi di mana aliran darah ke otot berkurang atau tersumbat, terutama ke otot jantung, disebut sebagai infark miokard atau serangan jantung. Gejala utamanya adalah nyeri dada, sesak napas, dan bisa berujung pada serangan jantung yang mengancam nyawa.
“Pelaksanaan bedah pintas arteri koroner ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi melalui RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dalam mewujudkan Sembilan layanan prioritas, Layanan ini menjadi fokus karena memiliki masalah kesehatan terbesar di dunia," ujar Plt. Direktur RSUD Abdoel Moeloek, dr. Imam Ghozali, Sp.An., KMN., M.Kes.
Bedah pintas arteri koroner atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG), Penanganan bedah pada kasus sumbatan pembuluh darah koroner, yang dikenal sebagai operasi bypass jantung (Coronary Artery Bypass Graft atau CABG), adalah tindakan medis yang bertujuan untuk menciptakan jalur baru (bypass) di sekitar penyumbatan tersebut. Dokter bedah menggunakan pembuluh darah yang diambil dari bagian tubuh lain (biasanya dinding dada, lengan, atau kaki) untuk membuat jalur pintas yang memungkinkan darah kembali mengalir lancar dan menyuplai oksigen ke otot jantung.
Prosesnya merupakan operasi besar dengan persiapan lengkap dan bius total, pembedahan thorax, Aliran darah diputar oleh jantung sendiri melalui proses pompa darah, Denyut jantung berhenti atau henti jantung (cardiac arrest) sementara. Pada saat berhenti, pembuluh darah sehat yang diambil dari bagian tubuh lain dan dipasang untuk menciptakan jalur baru bagi darah menuju jantung, lain seperti pembuluh kaki (vena saphena magna) dan pembuluh di balik dinding dada (arteri mamaria interna).
“Kami akan selalu mengembangkan pelayanan seperti fasilitas dan SDM, sehingga mampu secara optimal memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pelayanan bedah pintas arteri koroner ini tentunya merupakan salah satu langkah yang diharapkan mampu menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung koroner yang terjadi," sambung Imam Ghozali.
Setelah Bedah pintas arteri koroner atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG), penting untuk mengikuti saran dokter mengenai perawatan luka, latihan pernapasan, dan gaya hidup sehat. Perawatan luka harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah infeksi, sedangkan latihan pernapasan akan membantu memperkuat paru-paru dan mengurangi risiko pneumonia. Selain itu, menjaga berat badan yang sehat, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, serta tidak merokok sangat penting untuk kesembuhan dan mencegah terjadinya masalah jantung di kemudian hari.
Sebagai informasi, Keberhasilan operasi yang sebelumnya dilakukan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek pada tahun 2024, menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat untuk melakukan pengobatan dan berani melanjutkan ke tindakan operasi bedah.
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek adalah Rumah Sakit dengan standar pelayanan yang prima dan terstruktur, yang mengutamakan komitmen pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memuaskan bagi seluruh lapisan masyarakat Lampung untuk melaraskan visi Pemerintah Provinsi Lampung “ Lampung Maju Menuju Indonesia Emas “.(adv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar