LAMPUNG SELATAN - Uang tabungan siswa SD belum juga dikembalikan pihak sekolah. Padahal para siswa sudah lulus
Dugaan penyalahgunaan dana tabungan siswa terjadi di SD Negeri 1 Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, yang hingga kini diduga belum mengembalikan dana tabungan murid, khususnya siswa kelas VI yang baru saja lulus.
Beberapa wali murid mengaku kecewa karena dana tabungan anak-anak mereka, yang nilainya berkisar antara Rp3 juta-Rp6 juta per siswa, tak kunjung diberikan. Padahal, dana tersebut sangat dibutuhkan untuk biaya pendaftaran ke jenjang pendidikan berikutnya, Senin, (16/06/2025).
Dari penelusuran media, total siswa di SD Negeri 1 Kelawi berdasarkan data Dapodik per 16 Juni 2025 mencapai 483 siswa. Jika setiap siswa memiliki tabungan minimal Rp1 juta, maka total dana yang beredar bisa mencapai hampir Rp500 juta. Angka ini tentu bukan jumlah kecil, dan menimbulkan pertanyaan besar tentang pengelolaannya.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Kepala SD Negeri 1 Kelawi, Sri Hartini, mengakui adanya masalah tabungan siswa. Namun, ia berdalih bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab ketua koperasi sekolah.
“Saya hanya mengetahui tentang tabungan, itu semua urusan dengan Pak Hanafi sebagai ketua koperasi,” ujarnya.
Ironisnya, saat dimintai penjelasan lebih lanjut, Sri Hartini justru meminta agar persoalan ini tidak meluas.
“Sudah saya sampaikan dan tegur (ketua koperasi), dan dijanjikan bulan 7 akan dikembalikan. Saya harap jangan dibesar-besarkan ke media,” imbuhnya.
Lebih memprihatinkan lagi, Kepala Sekolah sempat membawa-bawa identitas sebagai insan pers dalam upaya meredam pemberitaan.
“Intinya enggak usah buru-buru dinaikkan ke media, karena saya juga orang media,” pungkasnya.
Pernyataan tersebut dinilai sejumlah pihak sebagai bentuk intimidasi halus terhadap kebebasan pers dan bentuk tanggung jawab yang tidak semestinya ditunjukkan oleh seorang pejabat pendidikan.
Kasus tabungan siswa ini menambah kekhawatiran wali murid soal transparansi dan akuntabilitas di lingkungan sekolah dasar. Mereka mendesak aparat dan Dinas Pendidikan Lampung Selatan segera turun tangan untuk menindaklanjuti kasus ini dan memastikan dana siswa dikembalikan tanpa syarat. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar