PENENGAHAN - Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Radityo Egi Pratama meninjau langsung wisata alami pemandian Way Tebing Ceppa (WTC) yang berlokasi di Desa Taman Baru, Kecamatan Penengahan, pada Jum’at (16/5/2025).
Hadir juga dalam gelaran acara tersebut Wakil Bupati Lamsel Muhammad Syaiful Anwar, Wakil Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Gunarthawa, para OPD, Syafrudin Pangeran Cahya Marga Sai Batin Marga Ratu Keratuan Menangsi, Camat Penengahan Syaifulloh, Kapolsek Penengahan Iptu Donal Apriansyah, Danramil 0421-03/PNH,
Panglima Alif Jaya, Kepala Desa Taman Baru Azhari, Moderator Doni Afandi gelar Kekhiya Pukhba Makuta, Pokdarwis, serta masyarakat adat setempat.
Dalam pantauan media ini, kehadiran rombongan Bupati Lamsel di WTC tersebut disambut dengan budaya pencak silat dan tarian adat dari Marga Keratuan Menangsi.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Taman Baru Azhari berharap dengan kedatangan Bupati Lamsel, WTC dan Budaya Marga Keratuan Menangsi akan lebih mendapat support dari Pemerintah Daerah.
Ia juga bercerita bahwa adanya wisata alami Pemandian WTC dimulai dari tahun 2018 yang lalu, oleh masyarakat Taman Baru.
“Ini semua berkat dukungan dari semua pihak, awalnya tanpa modal sama sekali, ini hanya berkat swadaya masyarakat,” ucapnya.
Lanjutnya, “artinya memang berdirinya Wisata ini berkat gotong royong khususnya Pokdarwis, bahkan ketika itu sampai malam pun kita bergotong royong, Alhamdulillah sampai sekarang ini bisa seperti ini” papar Kades Taman Baru gelar Batin Galih.
Ia mengatakan bahwa Keratuan Menangsi adalah Marga tertua dari Lima Marga yang ada di Bumi Khagom Mufakat ini.
“Harapan dari pemerintah Desa, Wisata ini tidak begini-begini aja, kita punya Benteng, wisata pemandian alami di padukan dengan Budaya akan lebih maju lagi.” Tandasnya.
Senada, perwakilan masyarakat adat setempat, Panglima Alif Jaya berpesan kepada Bupati Lamsel agar dapat mensupport penuh adanya Wisata WTC serta adat budaya Marga Keratuan Menangsi.
Kekhiya Paksi Marga Keratuan Menangsi ini juga mengungkapkan, adanya Sai Bumi Khuwa Jurai karena di topang oleh dua sistem adat.
“Jangan sampai masyarakat adat yang asli akan terbuang, dan bila perlu diadakan penelitian resmi. Saran sekaligus permohonan kepada Pemerintah Daerah agar dapat meluruskan sesuai dengan poksi dan trahnya, agar tidak terjadi kesalahpahaman.” Pungkasnya.
Disisi lain, Radityo Egi Pratama mengatakan bahwa dirinya dan istrinya Zita Anjani yang sekarang menjabat sebagai utusan khusus Presiden RI Bidang Pariwisata, sudah melirik Wisata WTC yang penuh dengan pesona sebelum ia menjabat Bupati Lampung Selatan.
“Ini kali keduanya saya datang kesini, dan sebelumnya waktu itu belum jadi Bupati. Saya melihat Lampung Selatan ini kaya akan potensi baik dari Wisata maupun Budayanya,” ucapnya.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Taman Baru dan Panglima Alif Jaya, Bupati Egi menuturkan, “Saya berharap, konsep wisata keindahan Lampung Selatan bisa dipadukan dengan Budaya, jadi ada ruh nya,” katanya.
Egi juga melihat bahwa Lampung Selatan adakah miniaturnya Indonesia, dikarenakan semua suku ada ditanah Bumi Khagom Mufakat yang ia pimpin saat ini.
“WTC adalah Wisata estetis. Semoga WTC ini bisa jadi adeknya Karang Asem. Yang targetnya bukan hanya pengunjung masyarakat Lampung Selatan saja, tapi juga masyarakat luar. Semoga Wisata dan Budaya di Lampung Selatan bisa lebih maju lima tahun kedepan.” Ucap Bupati seraya mengakhiri penyampaiannya. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar