BAKAUHENI - Kepala Bagian Humas Pelabuhan ASDP Cabang Bakauheni, Lampung Selatan Syaiful Harahap tak membantah terjadinya aksi pemalakan terhadap calon penumpang mengendarai mobil Isuzu Elf yang ditengarai dilakukan oleh sekelompok preman. Bahkan menurut Syaiful, salah satu pelaku telah diamankan oleh pihak KSKP Pelabuhan Bakauheni.
“Iya mas tapi masalah ini sudah ditangani oleh KSKP (Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan). Infonya sudah ada penangkapan (Tersangka), tapi perkembangannya masih didalami oleh KSKP,” ungkap Saiful, Rabu 21 Mei 2025.
Saiful juga mengaku, atas terjadinya insiden aksi premanisme oleh pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut, bakal menjadi bahan evaluasi pihak Pelabuhan ASDP Cabang Bakauheni terhadap sistem akses ke pelabuhan.
“Ya itu mas, (Masalah ini) lagi menjadi bahan evaluasi (ASDP). Bagaimana kedepannya akses masuk orang yang tidak memiliki identitas resmi dan kepentingan yang jelas akan diperketat dalam satu formulasi sistem yang ketat,” tukasnya.
Sementara Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin mengkonfirmasi jika pihaknya telah mengamankan dua orang terduga pelaku pungutan liar (Pungli) di Pelabuhan Bakauheni yang sempat viral di media sosial. Dikutip melalui kupastuntas.co, pihak kepolisian segera mengambil tindakan atas aksi premanisme tersebut.
"Jadi kemarin kami mendapatkan video viral dari masyarakat ya terkait situasi di pelabuhan adanya pungli di Pelabuhan Bakauheni, langsung kita mengerahkan tim dari Sat Reskrim dan juga KSKP Bakauheni untuk turun langsung ke lapangan,” ujar Kapolres seperti yang dilansir oleh kupastuntas.co Rabu 21 Mei 2025.
Kapolres mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mengamankan dua orang atas peristiwa itu dengan masing-masing identitas, Aldo Rosi (18) dan Deki Afrizal (22). Keduanya, terus Kapolres, saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara mendalam di Markas KSKP Bakauheni.
Sebelumnya viral video pengakuan calon penumpang pengguna jasa penyeberangan pelabuhan Bakauheni di sejumlah platform media sosial yang mengendarai mobil Isuzu Elf dipalak oleh sekelompok orang yang notabene masih remaja berjumlah sekitar 4 orang di jalur antrian menuju kapal sekitar pukul 00.00 dinihari, pada Sabtu 17 Mei 2025 kemarin.
“Ada sekitar 4 orang, masih anak-anak. Awalnya kita dimintai uang Rp650 ribu dengan alasan uang jalur ini, jalur itu. Kemudian ditanya ada berapa orang di dalam mobil dan yang diregistrasi. Ditawar lah sama supir ku ditawar Rp150 ribu,” ucap calon penumpang dalam video tersebut. (*/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar